Senin, 01 Juli 2013

Seekor Anjing dengan filosofinya

Waktu itu saya sempet diajak temen semacam kayak diramal disitu saya disuruh pilih 3 binatang yang saya suka. Hmm gatau kenapa binatang-binatang yang saya sebut itu anjing, kupu-kupu dan kelinci. Ketiga binatang itu spontan saja ada dipikiran saya. Disitu teman saya yang membuat permainan bilang kalo dari ketiga binatang yang saya pikir itu merupakan gambaran bagaimana sifat, perilaku dan semua apa yang saya inginkan. Gak pernah nyangka aja semua binatang punya filosofi masing-masing, malah bisa menggambarkan dari sifat kita masing-masing.
 Saya akan lebih membahas anjing, hmm gatau kenapa karena anjing itu memiliki filososfi yg banyak dan menggambarkan sifat saya.  hmm menurut sebagian orang pasti sudah berpikir anjing itu galak,nakal, kasar segala macem yang negatif deh. Memang benar seperti itu sifat asli yg saya miliki. Ya galak cepat marah bisa dibilang tapi sadar ga anjing itu bisa berubah jadi binatang yang jinak kalo sama si pemiliknya atau orang-orang yang dia rasa baik atau sudah kenal dekat dengannya. Ya kurang lebih seperti itu sifat saya. Lalu nakal, yaa memang saya nakal atau bisa dibilang saya bergaul sama siapa saja mau lingkungan  pergaulannya baik ataupun buruk. Saya tidak takut ataupun berpandangan jelek karena pergaulan dengan berbagai macam karakter yg berbeda itu bagus buat jadi bahan pelajaran dalam kehidupan asalkan orang itu tidak mergikan saya.Sama seperti anjing yg bergaul dengan binatang apapun di jalanan tapi asalkan jangan ada yg mengganggu ketenangannya atau wilayahnya. Tapi dilain sisi anjing biasa menjadi jinak, sadar engga? dia bisa begitu jinak dengan majikannya. Kalo bagian itu saya filosofikan di kehidupan asmara saya hehe yaa kehiidupan sehari-hari juga sih . Sekali saya sayang dengan satu orang mau itu orang tua,teman,pacar saya akan begitu menurut dan mengikuti malah lebih mengkesampingan keinginan saya sendiri. Saya akan menjaga dia semampu saya menjaga perasaanya dibanding perasaan saya sendiri, begitu sama anjing dengan majikannya sendiri. 
Saya tidak tahu mengapa saya begitu suka anjing, dan mengangkat filosofi dari seekor anjing padahal saya sendiri belum pernah memelihara anjing apalagi memegangnya. Tapi sisi seoekor  anjing begitu menggambarkan diri saya. Dia kasar diluar tapi sebenarnya dia lembut dan penyayang dalamnya asalkan tidak ada yang menggangu ketenangan dia dengan kata lain jahat dengannya.

Maaf jika tulisan ini kurang bagus atau bagaimana karena ini saya tulis dengan apa yg ada dipikran saya. Dan muncul dari apa yg ada di diri saya sendiri. terimakasih :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar