“Dira...Ayolah coba buka hati lo”, Kayla
bicara pada Dira. “aah buat apa buka hati segala, repot banget! Biar saja kalau
ada yang suka, sayang tulus pasti akan datang sendiri”, jawab Dira. Yasudahlah
kalau itu maumu Diir”, begitulah sesaat pembicaraan diaatara Dira dan Kayla.
Aku Nadira
panggilan akrabku Dira. Sudah dari sejak kecil aku dipanggil dira dan terbawa
sampai sekarang. Sekarang aku sudah menjadi mahasiswa di salah satu Universitas
di Jakarta. Aku anak kedua dari tiga
bersaudara dan kebetulan semuanya adalah anak perempuan. Di sekolah aku
memiliki banyak teman laki-laki ataupun perempuan. Selain sekolah formal aku
juga aktif di ekskul basket jadi semakin banyak bertambah teman. Di sekolah aku
bukan termasu anak pintar, biasa saja tidak pintar yaa tidak bodoh juga hehe.
Walaupun di sekolah
memiliki banyak teman, tetap saja namanya anak perempuan pasti mempunyai
sahabat atau bisa dibilang temen ceurhat, teman cerita. Aku memiliki sahabat
bernama Kayla. Aku baru kenal dengan dia sewaktu kelas 2 SMA. Waktu itu kita
tidak sengaja mau meminjam Al-qur’an ke Perpustakaan Sekolah. “Diiir lo bawa Al-Qur’an?? . Wah aku gak bawa Kay
emang disuruh ibu bawa yaah?. Ohiyaa katanya sih harus bawa Al-Qur’an karena
mau praktek membaca Al-Qur’an. Oooh begitu yaudah yuk kita ke Perpustakaan
pinjem Al-Qur’an?. Ayoo Kay!” . Begitulah percakapan sebentar yang terjadi
diantara kita. Tapi dari situ kami semakin dekat dan mulai banyak berbagi
cerita, curhat juga. Namun setelah kuliah kami sudah tidak terlalu deket karena
kami tidak satu Universitas, dan kebetulan kampusku memang di jakarta sedangkan
dia di daerah Bekasi. Jadi kami jarang bertemu. Paling kami Cuma bisa bercerita
lewat handphone saja bbm atau sms atau telpon saja.
Semenjak kuliah ini
memang cerita-cerita kami lebih ke laki-laki. Yaa namanya anak perempuan pasti
suka curhat-cuhat tentang percintaan. Kay apa kabar gimana kuliahnya?? Yaa
begitulah Diir sibuk banget banyak kesibukan diluar pelajaran formal malah,
terlalu banyak acara disini banyak event atau pesta malah hehe. Looh iya? Asik
dong seru kalo aku sih sibuk belajar malah udah sibu juga tetep aja aku
gangerti nilai juga masih kecil-kecil juga huu. Looh kok bisa kecil nilainya
emang susah banget Diir?? . Bukan susah lagi tapi susah bangeet hahahaa “. Awal-awal
kami bicara tentang perkuliahan tapi yaaa pasti ujung-ujungnya tentang
laki-laki hahahaa. Hmm aku lagi gakau nih Kaay L Loh kenapa galau Dir? Aku baru putus dari
pacarku Kay, hemm ini udah kedua kalinya putus dan putusnya juga sama karena
selingkuh. Looh karena selingkuh?kok bisa. Disitu aku jelaskan pacarku saat itu
memag suka selingkuh hemm mungkin karena memang dia jenuh atau apa, tapi
intinya sama saja dia jahat dan genit. “Hmm yaudah Diir sabar aja mungkin dia
bukan yang terbaik buat lo, atau coba sama-sama introspksi diri” . Kayla selalu
memberi nasehat padaku jika banyak masalah apalagi masalah percintaan rasanya
tenang kalau Kayla menasehatiku.
Bisa dibilang aku
trauma dengan laki-laki, bukan karena apa-apa tapi memang karena sudah dua kali
dielingkuhi oleh orang sama setelah itu beberapa bulan aku punya pacar lagi
juga sama di kecewakan. Kayla gw sudah punya pacar lagii J “, uh
begitu senangnya aku bercerita pada Kayla. “Waah selamat ya Dir siapa pacar lo
sekarang?. Ehm sebut saja Kiki pacarku saat itu. Dia teman sekolah SMA,
kebetulan sekolah kami bertiga sama jadi
Kayla tau siapa dia. “lo yakin Dir pacaran sama dia?” . Loh emang kenapa Kay??”
. Ya kaan lo tau sendiri dia playboy?!. Iya juga sih tapi dia bilang mau
berubah Kay.. “Oh yudah mudah-mudahan aja deh dia berubah jadi lebih baik”.
Jawab Kayla .
Memang semenjak
percakapanku degan Kayla saat itu aku mulai gak yakin. Ada rasa takut, trauma ,
dan bayak yang dipikirkan dan pasti pikiran negatif. Benar saja sebulan setelah
kami pacaran Kiki saat juga juga punya pacar lagi, dan mereka berpacaran sudah
3tahun. Uh rasanya sakiit banget kaya kesamber petir hehee. Dan sudah pasti
Cuma Kayla yang menjadi teman curhatku. “Kaylaaa L gw sedih
bangeet, Kiki ternyata udah punya pacar kaaay L”. Kayla
sangat kaget dan sudah pasti dia kasihan denganku. “Yaampun Diir tuhkan aku
sudah menyangka dari awal kalian kenal”. Aku benar-benar kecewa, kesal, marah,
merasa paling bodoh karena tida medegar kata-kata sahabatku. “iyaah Kay gw
sedih bangeet dan nyeseeel baget kenapa kayak gini terus sih L, aku
capeek sedih, sakit hati, patah hati, aduuhh !! “. Begituu kecewanya aku semua
perasaan marah, kecewa bercampur aduk. Dari situlah aku mulai membatasi hati.
Gak mau suka sama orang maksudnya suka (laki-laki) untuk memulai suatu
hubungan. Semuanya aku anggap teman dan tidak lebih dari itu. Mulai saat itu
aku jutek sama laki-laki walaupun memang di hati kecilku juga ada rasa sepi
pengen memiliki pasangan, pacar. Tapi yasudahlah mungkin nanti ada waktu yang
tepat aku bisa memuka hati lagi untuk laki-laki sampai rasa sakit hati ini
hilang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar